Kata "Ujian Nasional" atau yang biasa di singkat
"UN" bukanlah hal yang asing kita dengar. Sebagian orang akan merasa
deg..deg..kan hanya mendengar kata "UN" saja, apalagi bagi yang saat
ini duduk ditingkat akhir sekolah, seperti anak kelas 3 SMA. Generasi 90'an
tentu sudah pernah mengalaminya bahkan tidak hanya sekali saja, bagi yang
sekarang telah duduk di bangku perkuliahan.
Cemong kali ini
tidak akan membahas mengenai kisi-kisi atau materi-materi yang di UN kan tetapi
mengenai model UN saat ini. Model UN tahun 2016/2017 tentu sudah terlihat
berbeda dengan 5 tahun bahkan 10 tahun yang lalu. Di tahun Cemong masih SMA
dulu UN hanya sekedar menghitamkan lingkaran pada huruf pilihan di lembar
jawab, tetapi sudah sangat menghawatirkan, karena apa? Tentu saja khawatir
hasil jawaban dengan menggunakan pensil tidak terdeteksi oleh komputer
pemeriksa jawaban. Tidak terdeteksi = Tidak punya nilai = Tidak Lulus. Itulah
yang generasi Cemong rasakan.
Namun UN
yang sekarang juga digalang-galangkan
berbasis komputer, tetapi bukan pemeriksanya melainkan sebagai fasilitasnya.
Tentunya hal ini menimbulkan efek kekhawatiran tersendiri bagi beberapa orang.
Hal tersebut tentunya karena hasil yang diperoleh bisa langsung terdeteksi dan
durasi waktu terasa begitu singkat. Belum lagi jika terjadi berbagai macam
kendala seperti conecting
error, karena jaringan
internet yang dimiliki belum stabil. Belum lagi masalah-masalah lain. Tetapi
karena perkembangan teknologi dan pengaruh globalisasi begitu pesat, tentunya kendala-kendala
tersebut sudah dalam tahap perbaikan. Hingga saat ini Pemerintah berani merubah
sistemnya.
Lalu bagaimana dengan mata pelajaran yang diujikan? "Ujian tahun 2017 disiapkan menjadi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk beberapa mata pelajaran. Selain menyelesaikan 3 mata pelajaran wajib, siswa akan mengerjakan mata pelajaran jurusan yang bisa dipilih dari 3 hanya 1 saja."
"Kita ingin fokus pendalaman materi. Sehingga jika anak memilih (mata pelajaran jurusan), akan lebih dalam yang akan diujikan. Sehingga nanti hasil secara agregat menjadi luas dan dalam," ucap Muhajir dalam evaluasi tahunan di Kantornya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (30/12). Dikutip dari https://kumparan.com/muhamad-iqbal/un-2017-berbasis-komputer-siswa-bisa-pilih-mata-pelajaran-jurusan
Nah, sudah siapkan kalian menghadapi ini teman-teman generasi muda?
Mari wujudkan cita-cita bangsa bersama. Indonesia Bisa!!